Sabtu, 11 Januari 2014

Investasi pedas, pilihan cerdas



Siapa yang tidak tahu cabe? "Cabai itu tanaman yang rentan terhadap air, jadi kita buat rumah kecil atau besar yang menggunakan atap plastik sehingga penanaman cabai tetap dilakukan walaupun musim hujan," kata Dosen Agronomi dan Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB Sobir, Kamis (18/7/2013).

Sementara itu, dosen IPB lainnya M. Sukur menjelaskan teknologi yang ditawarkan IPB kepada Dahlan Iskan adalah penanaman cabai berbasis rumah atap (green house). Cara ini dilakukan agar penanaman cabai tetap dilakukan walaupun musim hujan (off season).

Selama ini Indonesia kekurangan 30% kebutuhan cabai di waktu-waktu tertentu saat tak ada panen raya. Padahal produksi cabai di Indonesia lebih besar daripada konsumsi cabai tiap tahunnya.

"Kita kekurangan suplai cabai di waktu tertentu sebesar 30%. Walaupun tingkat konsumsi kita jauh lebih rendah dibandingkan produksi. Produksi kita setiap tahun 1,4 juta ton sedangkan konsumsi hanya 1,2 juta ton. Jadi sebenarnya cukup," jelas Sukur.

Potensi usaha cabe masih sangat besar, dan menurut kami harga cabe juga mempengaruhi inflasi dan juga harga barang lainnya. Anda mungkin tidak setuju, namun lihatlah saat merapi meletus tahun 2010 yang silam. Harga-harga kebutuhan naik dan yang menjadi pemicunya adalah cabe yang harganya melangit. Di Indonesia ada 2 hal yang harganya naik bikin masyarakat panik, satu harga premium yang kedua harga cabe.

Jika Anda tertarik untuk investasi cabe silahkan hubungi kami di saudarasekampung@gmail.com or SMS 085714190878

Tidak ada komentar:

Posting Komentar